Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

TEMA 8 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 5

  TEMA 8. DAERAH TEMPAT TINGGALKU SUBTEMA 1. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALKU PEMBELAJARAN 5 A.       Menyanyikan Lagu sesuai Intonasi dan Tempo Lagu pada dasarnya terdiri atas ketukan-ketukan. Ketukan-ketukan itu dapat diukur kecepatannya. Kecepatan saat kita mengetuk panjang nada disebut tempo lagu. Tempo lagu berfungsi untuk menyatakan cepat lambatnya lagu dinyanyikan atau dimainkan. Tempo lagu diukur dengan alat pengukur yang disebut Metronom Maelzel atau disingkat MM. Metronom Maelzel merupakan sebuah alat yang memberikan petunjuk seberapa cepat atau lambat lagu dinyanyikan. Sebagai contoh lagu “Timang-Timang Anakku Sayang” ditulis dengan tempo 90, artinya lagu harus dinyanyikan dengan kecepatan 90 ketukan dalam waktu satu menit. MM 90 termasuk tempo sedang. Tempo dalam musik dibedakan menjadi tiga, yaitu tempo lambat, sedang, dan cepat. Untuk menggambarkan kecepatan tempo, berikut pembagian ketetapan ketukan tempo dalam setiap menit. 1. ...

TEMA 8 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 4

  TEMA 8. DAERAH TEMPAT TINGGALKU SUBTEMA 1. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALKU PEMBELAJARAN 4 A.       Keberagaman Kegemaran Individu Setiap individu berhak memiliki kegemaran sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Kegemaran memiliki bentuk yang beragam. Keberagaman keragaman antara lain sebagai berikut: 1.        Menyanyi 2.        Menulis (puisi, cerpen, pantun, dll.) 3.        Berolahraga (bulu tangkis, sepak bola, basket) 4.        Bermain alat musik (gitar, piano, biola, seruling, dll.) 5.        Menggambar (pemandangan, Binatang, tumbuhan, dll.) 6.        Membaca (buku, cerpen, surat kabar, majalah, komik, ensiklopedia) Kegemaran yang dimiliki setiap individu dapat dikembangkan. Mengembangkan kegemaran yang diminati dapat mengasah keterampilan yang dimi...

TEMA 8 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1

  TEMA 8. DAERAH TEMPAT TINGGALKU SUBTEMA 1. LINGKUNGAN TEMPAT TINGGALKU PEMBELAJARAN 1. Bahasa Indonesia KD 3.9 dan 4.9 CERITA FIKSI Cerita fiksi merupakan   cerita rekaan atau khayalan dari pengarang. Isi cerita berupa khayalan yang tidak nyata. Isi cerita juga dapat berupa fakta yang dialami atau dilihat pengarang, lalu disajikan dengan imajinasi pengarang. Cerita fiksi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1.         Cerita bersifat rekaan atau khayalan. 2.       Cerita disajikan dalam urutan waktu. Peristiwa dalam cerita disjaikan dari awal sampai akhir. 3.       Cerita bertujuan menghibur dengan menceritakan suatu peristiwa. 4.       Peristiwa-peristiwa dalam cerita dirangkai dalam sebuah alur cerita. 5.       Cerita menggunakan bahasa komunikatif atau mudah dipahami pembaca. Salah satu contoh cerita fiksi adalah cerit...

TEMA 7 SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 6

Gambar
 TEMA 7. INDAHNYAN KERAGAMAN DI NEGERIKU SUBTEMA 3. INDAHNYA PERSATUAN DAN KESATUAN NEGERIKU PEMBELAJARAN 6 SUMBER: BUKU INTERAKTIF PT. INTAN PARIWARA MEMBUAT KARYA MONTASE Montase merupakan karya seni yang dibuat dengan teknik tempel. Perhatikan contoh langkah-langkah membuat karya montase berikut. INFORMASI DALAM BACAAN Bacalah teks berikut ini dengan teknik membaca intensif. Dewi Sartika, Pahlawan Pendidikan Perempuan Raden Dewi Sartika adalah seorang tokoh wanita pelopor pendidikan di Indonesia. Ia berjuang mewujudkan pendidikan yang layak bagi kaum wanita. Pada saat itu, kaum wanita belum mendapat pendidikan layak. Dewi Sartika lahir 4 Desember 1884 di Bandung, Jawa Barat. Orang tuanya bernama Raden Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Ayahnya adalah seorang pejuang kemerdekaan. Ia sempat diasuh oleh pamannya dan mendapatkan pengetahuan tentang kebudayaan Sunda. Ia juga mendapatkan wawasan tentang budaya barat dari asisten residen berkebangsaan Belanda.  Dewi Sartika memi...