TEMA 4 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 4
TEMA
4. BERBAGAI PEKERJAAN
SUBTEMA
1. JENIS-JENIS PEKERJAAN
PEMBELAJARAN
4
Pengetahuan apa saja yang
harus dimiliki oleh seseorang yang bekerja? Apa yang akan terjadi jika mereka
tidak memiliki nilai-nilai itu?
Saat seseorang bekerja mereka
harus mempunyai nilai-nilai yang baik. Jujur dan kerja keras adalah nilai yang
harus dimiliki. Apa yang dimaksud jujur? Apa contohnya? Ayo, simak cerpen
berikut!
Ayo Membaca
Pemimpin
Idola, Pemimpin yang Jujur
Ida, temanku sebangku. Mungil,
berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia
seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama
ibu dan adiknya.
Ida anak yang sangat pandai.
Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah
tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida
tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan
terus berprestasi.
Ida juga selalu menjadi tempat
bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman
memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan
baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.
Hari ini, Ibu Tati
mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk
Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar,
Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung
tidur, Bu!” protesnya.
Ulangan tetap berlangsung.
Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi
Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku
bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.
Ida bergeming. Ia hanya
menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya
lagi. “Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu
rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya.
Gugut tahu benar Ida tidak
pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu
membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida
tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut
terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.
Pada waktu istirahat Ida
menghampiri Gugut. “Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek
dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan,
perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada
Gugut.
“Ah, Ida. Masa menyontek
sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya
dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih
diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil
atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku
lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan
korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.
Aku dan teman-teman sekelas
yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak
salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida
juga patut dijadikan teladan.
Berdasarkan cerita di atas,
jawablah pertanyaan berikut!
1.
Siapa saja tokoh pada cerita di atas?
2.
Siapa yang mengikuti ulangan matematika?
3.
Apa yang dilakukan Gugut pada saat ulangan?
4.
Apa yang dilakukan Ida ketika Gugut meminta
jawaban?
5.
Mengapa Ida tidak mau membantu Gugut?
6.
Hal-hal baik apa yang bisa kamu ambil dari
cerita di atas?
7.
Apakah menurutmu sikap Ida sesuai dengan makna
sila pertama Pancasila? Jelaskan!
8.
Apakah menurutmu sikap Gugut sesuai dengan
makna sila pertama Pancasila? Jelaskan!
9.
Andai Ida memberikan contekan. ·
ü Apa
yang akan terjadi?
ü Apa
dampaknya bagi Gugut?
ü Apa
dampaknya bagi Ida?
ü Apa
dampaknya bagi guru yang mengajar?
10. Mengapa
kita harus jujur? Apa yang akan terjadi jika kita tidak jujur?
Komentar
Posting Komentar